Dua Pencalang Dianiaya Saat Mengamankan Nyepi

Ingat Kembali
IngatKembaliCom-Bali: Dua orang Pencalang (petugas keamanan desa adat) menjadi korban penganiayaan saat mengamankan perayaan Nyepi di Denpasar, Bali. Aksi penusukan terhadap pencalang terjadi di wilayah hukum Kepolisian Sektor Denpasar Barat.

Agus Susila menjadi korban penusukan oleh pria takdi kenal. sedangkan di tempat terpisah satu Pencalang lKetut Witra menjadi korban pemukulan saat menegur pemuda keluar rumah saat Nyepi

Menurut penuturan kakak korban, Putu Wardana, adiknya Agus Susila menjadi korban penusukanyang seorang Pencalang saat itu tengah bertugas untuk mengamankan jalannya perayaan Nyepi di Banjar Mertayasa, Pemecutan Kaja, Kecamatan Denpasar Barat. Saat itu, adiknya tengah melakukan pengamanan di Jalan Gunung Agung, Denpasar sekira pukul 03.30 WITA dinihari tadi. Saat itulah ia mengalami penusukan di pinggang dan luka sabetan di lengan kanannya.

Wardana menduga aksi penusukan itu imbas dari teguran adiknya kepada seseorang yang mengambil rokok miliknya tanpa izin terlebih dahulu. Merasa tindakan itu tak sopan, korban menegur pria tersebut. Tak terima ditegur, pelaku lantas pergi meninggalkan korban. Tak selang berapa lama, ia kembali bersama beberapa orang rekannya.

"Itu baru dugaan saja. Persisnya saya tidak tahu. Saat itu adik saya sedang berada di banjar. Dari informasi, pelaku penusukan adalah orang yang ditegur adik saya karena mengambil rokok tanpa izin terlebih dahulu," ujar Wardana di Denpasar, Selasa 28 Maret 2017.

Usai mendapat tusukan, Wardana menjelaskan jika adiknya tergeletak di dekat banjar tak sadarkan diri. Ia ditemukan oleh rekan-rekannya yang langsung mengevakuasinya ke rumah sakit. Hingga kini, korban masih menjalani perawatan intensif di RSUP Sanglah Denpasar.

Tindakan operasi telah dilakukan untuk menangani luka serius yang diderita korban. Sementara itu, Kapolsek Denpasar Barat, Komisaris Polisi Wisnu Wardana belum berhasil dikonfirmasi.

sementara itu seorang pemuda bernama Kembar bonyok digebuki sekelompok pecalang di Bali, Selasa, 28 Maret 2017. Sebabnya, pria 27 tahun itu nekat ke luar rumah dengan mengendarai sepeda motor saat umat Hindu tengah khidmat melaksanakan catur brata pada Hari Raya Nyepi.

Saat ditegur pecalang untuk kembali ke rumahnya, Kembar justru mengamuk. Ia malah menghajar pecalang yang menegurnya. Alhasil, ia bonyok setelah jadi bulan-bulanan pecalang yang sedang berjaga-jaga.

Ketut Witra, pecalang yang terlibat keributan dengan Kembar menceritakan, saat itu pelaku ke luar menggunakan sepeda motor dari arah Jalan Pura Demak. Pria yang tinggal di Jalan Danau Kalimutu, Monang-maning Denpasar itu kemudian berpapasan dengan Ketut Witra.

Witra mencoba menegurnya baik-baik agar Kembar kembali ke rumahnya, karena memang tak diperkenankan ke luar rumah saat perayaan Nyepi. Bukannya menuruti, ia justru memukul Witra.

"Dia naik motor. Tadi saya coba hentikan pelaku dan tanya baik-baik. Bahkan saya suruh kembali ke rumah. Tapi dia malah pukul saya," ujar Witra yang mengalami luka lebam akibat dipukul Kembar, di Bali, Selasa, 28 Maret 2017.

Tak terima kawannya dipukul, pecalang lain datang untuk mengamankan pelaku. Tetapi justru Kembar semakin bringas. Alhasil, ia akhirnya dipukuli oleh pecalang. Beberapa warga yang kebetulan berada dalam rumah dan mengetahui ada keributan ikut ke luar menghakimi Kembar.

Alhasil, ia harus dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar karena mengalami luka lebam di bagian wajah dan sekujur tubuhnya. Sementara itu, Witra juga dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar untuk mendapat penanganan akibat luka lebam yang dideritanya.

Hingga Selasa malam, Kapolsek Denpasar Barat, Komisaris Polisi Wisnu Wardana, belum berhasil dikonfirmasi terkait peristiwa ini.