Bentrok Warga Buton, Dua orang Meninggal

Ingat Kembali
   Ilustrasi bentrokan warga

"Korban yang meninggal dunia antara lain karena luka benda tajam," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Buton, Djufri

Sulawesi Tenggara,Buton (INGATKEMBALIICOM) - Bentrok warga Desa Sampoabalo dan Desa Gunung Jaya, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Selasa 04 Juni 2019 mengakibatkan dua orang meninggal dan delapan orang lainnya terluka.

Data tersebut berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.

"Korban yang meninggal dunia antara lain karena luka benda tajam," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Buton, Djufri, di Buton, Kamis 06 Juni 2019 


Sementara, korban luka, kata dia, akibat terkena busur atau benda tajam lainnya.

"Lebih detailnya kita belum bisa memastikan karena masih dalam pemeriksaan," katanya.

Djufri mengatakan Dinas Kesehatan telah membuka pelayanan 1×24 jam pada puskesmas-puskesmas terdekat, utamanya Puskesmas Siontapina, Kombewaha, Lasalimu Selatan dan Puskesmas Wolowa.

"Kami dari Dinkes sudah berupaya mengambil langkah-langkah, yang tidak bisa kita tangani di puskesmas, maka kami merujuk ke rumah sakit," ujarnya, 

Semua korban, katanya, telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Palagimata Kota Baubau.

Menurutnya, jumlah korban belum didata seluruhnya karena aparat keamanan dan Dinas kesehatan masih mendata lagi.

Sementara aparat TNI dan Polri masih mengamankan lokasi bentrok untuk mencegah terjadinya bentrok susulan.

Ratusan orang mengungsi setelah bentrok terjadi. Kebanyakan pengungsi berasal dari Desa Gunung Jaya. Mereka mengungsi ke desa terdekat karena 87 rumah di desa itu terbakar.

Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tenggara, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Harry Golden Hart mengatakan situasi di Desa Gunung Jaya telah kondusif.

Kerusuhan bermula dari konvoi muda-mudi yang dilakukan di malam takbiran, Selasa 04 Juni 2019.  Sekitar 40 orang Desa Sampuabalo melakukan konvoi dengan 20 motor knalpot racing yang identik dengan bunyi bising. Di depan permukiman warga, mereka memainkan gas motornya. Hal tersebut pun membuat masyarakat Desa Gunung Jaya terganggu.
Tags