Jakarta - INGATKEMBALIcom: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan hari ini. Namun IHSG ditutup naik 0,43 persen atau 36,81 poin ke level 8.686.
IHSG sempat mencapai level tertinggi di 8.700,86 dan level terendah di 8.61. Sebanyak 372 saham harganya naik, 312 saham harganya turun dan 273 saham stagnan.
“Saham sektor teknologi naik paling kuat sebesar 3,16 persen, saham sektor kesehatan turun paling dalam sebesar -0,15 persen,” kata Tim Pilarmas Investindo Sekuritas, Selasa, 16 Desember 2025. Selain saham sektor teknologi, saham sektor energi dan infrastruktur ikut menopang penguatan IHSG hari ini.
Sepanjang hari ini, Indeks LQ45 yang berisi saham unggulan, juga bergerak menguat. Saham-saham yang mendominasi penguatan adalah EMTK, DSSA, UNVR, GOTO, dan SCMA.
Penguatan IHSG hari ini disertai aliran keluar modal asing, dengan net sell (jual bersih) asing sebesar Rp90,99 miliar. Saham- saham yang paling banyak dijual asing antara lain BBRI, BBCA, GOTO, DEWA dan BRMS.
Tim Analis Pilarmas mengatakan, rilis posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia memberikan sentimen positif ke pasar saham. Berdasarkan laporan Bank Indonesia, ULN Indonesia di bulan Oktober menurun dibandingkan bulan September 2025.
“Ini mencerminkan pengelolaan utang yang semakin baik,” ucap Tim Pilarmas. Selain itu, pelaku pasar juga menantikan pengumuman suku bunga kebijakan BI hari Selasa, 16 Desember 2025
“Bank Indonesia diperkirakan akan kembali mempertahankan suku bunga acuannya untuk ketiga kalinya secara berturut-turut pada pekan ini. Meski ruang untuk pemangkasan lanjutan masih terbuka di tengah tekanan inflasi yang relatif ringan,” kata Tim Pilarmas.
Di kawasan Asia, bursa saham didominasi pelemahan seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi Tiongkok. Dukungan kebijakan minim dari pemerintah Tiongkok membuat pasar tertekan.
“Selain itu, penguatan pasar tertahan oleh penurunan tajam kontrak berjangka saham di Amerika Serikat. Penurunan terjadi menjelang rilis data ketenagakerjaan utama bulan November serta data inflasi konsumen,” ucap tim Pilarmas menutup analisisnya. (Na/By/Sa/Ar/Na)
copyright©INGATKEMBALIcom 2025
