Motor Masuk Kota Kena Pajak Didemo Biker

Ingat Kembali
London (INGATKEMBALICOM) - Lebih dari 100 pengendara sepeda motor melakukan aksi konvoi dari Parliament Square ke Lambeth Bridge, London pada Senin (26/3). Para penungggang kuda besi itu protes tidak terima dikenakan pajak sebesar 12,50 poundstreling atau sekitar Rp240 ribu per hari ketika memasuki Kota London.

Otoritas London mengenakan pajak untuk motor keluaran terbaru dan lawas, di mana tarifnya lebih mahal dari mobil. Peraturan tersebut dirasa memberatkan setiap pengguna sepeda motor, sementara fasilitas dan kenyamanan untuk para pengendara motor tidak dipikirkan atau disediakan oleh pemerintah setempat.

Aksi protes yang diprakarsai oleh kelompok 'We Ride London' itu mengkritisi ketidakbecusan penguasa dalam keselamatan dan keamanan pengendara sepeda motor di London. Protes ini sendiri telah dilakukan sejak satu tahun terakhir dan belum membuahkan hasil.

Anthony Van Someren, salah satu pendiri 'We Ride London' berharap kepada Transport for London (TfL) dan Walikota London agar memberikan solusi untuk para pengendara sepeda motor yang berkendara di Kota London. Selain mengeluhkan tarif harian yang relatif tinggi, pemrotes itu juga menyebut dua poin penting lain dari aksi turun ke jalan tersebut.

Pertama, meningkatkan keselamatan pengendara sepeda motor dan mengakhiri skema yang menyempitkan jalur sehingga membatasi gerak pengendara sepeda motor.

Kedua, menuntut keamanan motor-motor di Kota London. Caranya dengan menyediakan tempat parkir khusus motor dan hukum yang lebih keras bagi mereka yang tertangkap karena mencuri sepeda motor. Kelompok itu mencatat sebanyak 16.000 motor telah dicuri di kota tersebut pada tahun lalu.

"Sepeda motor di London adalah bagian dari solusi untuk mengurangi kemacetan, tetapi pembuat kebijakan terus mengabaikan manfaat positif. "Kebanyakan orang yang naik motor di London karena biayanya lebih murah dan lebih cepat daripada mengguakan transportasi lain," kata pengendara sepeda motor Charley Boorman seperti dilansir motorcyclenews.com, Kamis (29/03/2018).

Kelompok tersebut telah sepakat untuk melakukan aksi serupa pada 21 April 2018 jika tuntutan mereka tidak dikabulkan pemerintah setempat.