TKN Jokowi Tuduh Anies Tak Support Polisi Korban Aksi 21-22 Mei

Ingat Kembali
    Irma suryani chaniago


"Polisi yang jadi korban dan masyarakat yang jadi korban nggak ada yang dia sebut, apalagi diapresiasi!" Ujar Irma Suryani Chaniago


Jakarta (INGATKEMBALICOM) - Sikap Gubernur DKI Anies Baswedan terkait aksi 21-22 Mei lalu dipertanyakan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin. Narasi Anies yang terkesan membela perusuh daripada pihak kepolisian yang menjaga keamanan disoroti.

Awalnya Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Irma Suryani Chaniago, berbicara soal Bambang Widjojanto (BW) yang diizinkan Anies menjadi Ketua Tim Hukum Prabowo-Sandiaga Uno. Padahal BW merupakan anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang di era Anies dibayarkan melalui APBD DKI dan jumlahnya cukup besar, yakni 73 orang.

"Kalau Anies support 02 dengan memperbantukan staf ahlinya sebagai kuasa hukum, bukan hal yang aneh, biasa saja," ujar Irma kepada wartawan, Sabtu (25/5/2019).

Irma mengaku tak heran atas keberpihakan Anies ke Prabowo-Sandi. Ia lalu berbicara soal manuver Anies menyikapi kerusuhan di aksi 21-22 Mei, yang merupakan demo dari pendukung pasangan nomor urut 02 tersebut.

"Semua orang juga tahu kok keberpihakannya. Lihat saja narasi-narasinya terkait kerusuhan 22 Mei, yang disebut cuma korban dari pihak perusuh," ucap Irma.

Politikus NasDem itu menyoroti bagaimana Anies tidak menaruh simpati kepada aparat TNI/Polri yang bertugas mengamankan aksi demo yang berujung ricuh. Irma juga mengkritik Anies karena tak memberi apresiasi kepada masyarakat yang menjadi korban akibat aksi 21-22 Mei, seperti pedagang yang warungnya dibakar dan barang jualannya dijarah.

"Polisi yang jadi korban dan masyarakat yang jadi korban nggak ada yang dia sebut, apalagi diapresiasi!" sebutnya.

Sebelumnya, sikap Anies saat aksi 21-22 Mei dipertanyakan. Anies merupakan pihak yang pertama kali merilis jumlah korban tewas akibat rusuh Jakarta pada aksi demo 21-22 Mei lalu. 

Sikap-sikap Anies lainnya terkait aksi demo tersebut juga banyak disoroti. Seperti saat dia melayat perusuh yang meninggal dunia akibat bentrokan.

"Justru itulah yang dilakukan untuk menenangkan. Bayangkan ketika ada peristiwa kematian, lalu kematian itu jadi martir, lalu menggerakkan seluruh kampung, menggerakkan warga untuk berbondong-bondong marah karena kejadian itu," kata Anies di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (24/5). 

Anies mengatakan, sebagai kepala daerah, ia bertugas menenangkan massa agar tidak semakin emosional melihat adanya korban. Anies lalu membandingkan kerusuhan 1998 dengan yang terjadi kemarin. Dia mengatakan sebelumnya pemerintah tidak datang menjenguk korban. Kemarin Anies menyatakan rasa peduli dengan mendatangi korban.

"Justru saya harus ke sana, harus menenangkan, dan itu pesan yang saya sampaikan di sana. Bahwa supaya tenang, tidak ada satu pun yang mengharapkan kejadian seperti itu. Bandingkan dengan tahun 1998, ada tidak negara yang datang ke tempat yang meninggal, menyebar kemudian," kata Anies.

"Saya justru datangi untuk menyampaikan bahwa negara hadir, negara bukan tidak peduli, negara peduli. Karena siapa pun warga negara yang mengalami apa pun, kita punya tanggung jawab yang sama," imbuhnya.

Tags