Jenazah PDP Covid-19 Diambil Paksa Gunakan Angkot

Ingat Kembali
   Jenazah PDP Covid-19 Diambil Paksa Gunakan Angkot

"Dia itu demam dan batuk kering, batuknya tak ada dahak, terus lidah terasa pahit dan tidak mau makan," suami Pasien DN (64)

LUBUKLINGGAU - Jenazah Pasien Dalam Pemantauan (PDP) Covid-19 dari Rumah Sakit DKT Lubuklinggau, dibawa pulang oleh pihak keluarga dengan menggunakan mobil angkot. Jenazah diambil paksa dari Rumah Sakit DKT Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Senin (10/8/2020) sekira pukul 12.30 WIB.

Jenazah diketahui merupakan seorang perempuan berinisial NT (61). Dan sejumlah keluarga mendatangi rumah sakit DKT Lubuklinggau untuk membawa pulang .

"Dia itu demam dan batuk kering, batuknya tak ada dahak, terus lidah terasa pahit dan tidak mau makan," kata DN (64) suami Pasien kepada wartawan saat dibincangan dari jarak dua meter di rumah duka.

Dijelaskan DN, Istrinya tersebut mengalami sakit sekitar sepekan dirawat di rumah dan baru-baru ini masuk Rumah Sakit DKT sekitar dua harian, jadi meninggal di rumah sakit hari ini sekitar pukul 12.00 WIB.

Kemudian, oleh pihak rumah sakit istrinya dikuburkan secara Protokol Covid-19, akan dibungkus dengan plastik, lalu dimasukkan peti untuk langsung di kubur, namun dirinya menegaskan bahwa istrinya bukanlah meninggal karena Covid-19.

"Aku tak mau, soalnya istri saya tidak covid, kalau dia covid sudah jelas cucu anak-anak sudah kena semua sebelum masuk rumah sakit," jelas DN.

Oleh sebab itu, dirinya terpaksa menjemput dan membawa paksa jenazah dari rumah sakit. karena ambulans membawa jenazah tidak ada. Jadi ia bersama anak-anaknya memaksakan diri membawa istrinya dengan menumpangi angkot guna membawa jenazah istrinya pulang ke rumah.

"Saya tidak mau istri saya dimakamkan covid, saya tak mau lingkungan aku ni ngecap (menuduh) keluarganya kena covid,"ungkapnya.

   Jenazah PDP Covid-19 Diambil Paksa Gunakan Angkot

Karena tak mau diasingkan oleh orang-orang sekitar kampung tempat ia tinggal, sebab itulah dia tidak mau istrinya dimakamkan secara protokol Covid-19.

"Aku be idak kena, karena saya orang yang bergaul dan suka sembayang di masjid sini tak ada saya kena covid," ucapnya.

Sementara di lokasi nampak Kasat Sabhata AKP Ali dan Camat Lubuklinggau Onki Pranata memberikan penjelasan kepada keluarga agar jenazah segerah dimakamkan. Selain itu petugas juga meminta keluarga segera memakamkan jenazah, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Camat Lubuklinggau Timur II Ongki Pranata mengatakan, jika ia bersama dengan pihak Kepolisian langsung membujuk secara persuasif dengan pihak keluarga dan secepatnya jenazah dimakamkan jangan sampai menimbulkan masalah kedepannya.

“Karena ini sudah dibawa ke rumah sebab itulah dilakukan persuasif,” katanya.

Dijelaskan Ongki bahwa jenazah kalau dari keterangan pihak rumah sakit DKT hasil Rapid Testnya reaktif, mudah-mudahan saja swab dari yang bersangkutan negatif.

"Tadi dari dinas Kesehatan sudah diambil swab, mudah-mudahan hasil swabnya negatif," jelasnya.

Ditambahkan lagi, kalau memang ternyata nanti hasil swab yang bersangkutan positif, yang pasti yang sudah kontak dengan jenazah itu harus di tracking.

"Dan itu nanti dari pihak dinas Kesehatan langsung gugus Covid kota yang turun," pungkasnya.(Mnr/Mdf/Kpn/Abo)

Tags