Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Presiden Nepal Minta Rakyat Percaya pada Pemerintah

Jumat, 12 September 2025 | September 12, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-11T21:07:00Z

Kerusuhan Nepal,  Ramchandra Paudel, Nepal,
“Sejumlah upaya sedang dilakukan untuk memenuhi tuntutan para pengunjuk rasa,”Presiden Nepal, Ramchandra Paudel

Istanbul - INGATKEMBALIcom: Presiden Nepal, Ramchandra Paudel, meminta rakyat Nepal percaya pada pemerintah. Ia memastikan, saat ini pihaknya tengah melakukan langkah-langkah pemulihan situasi pasca kerusuhan beberapa hari terakhir.


“Sejumlah upaya sedang dilakukan untuk memenuhi tuntutan para pengunjuk rasa,” demikian disampaikan Paudel dikutip Kathmandu Post, Kamis, 11 September 2025 Ia pun mengimbau semua pihak untuk bekerja sama untuk memulihkan ketertiban di Nepal.


Pernyataan ini disampaikan setelah pasca gelombang protes dan kerusuhan yang terjadi sejak awal pekan ini. Adapun korban meninggal dilaporkan meningkat menjadi 34 orang, sementara 1.368 orang lainnya terluka.


Saat ini, tentara Nepal telah dikerahkan di berbagai wilayah dengan pemberlakuan jam malam untuk memulihkan ketertiban. Ia menekankan pentingnya melindungi demokrasi dan menegakkan hukum serta ketertiban.


“Saya mengimbau semua pihak agar percaya bahwa upaya sedang dilakukan untuk segera memenuhi tuntutan para pengunjuk rasa. Serta bekerja sama menjaga perdamaian dan ketertiban secara tertib,” kata Presiden Paudel.


Sementara itu, juru bicara pusat Kepolisian Nepal, Binod Ghimire, mengatakan “sebanyak 14.307 narapidana melarikan diri dari berbagai penjara di seluruh negeri”. Ini terjadi selama protes berlangsung.


Protes yang terjadi di Nepal dipicu oleh kebijakan pemerintah yang melarang penggunaan platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan YouTube. Langkah tersebut kemudian memicu kemarahan, terutama di kalangan generasi muda (Gen Z) yang merasa hak mereka untuk berekspresi dibatasi.


Selain itu, ketidakpuasan terhadap praktik korupsi dan kondisi ekonomi yang memburuk turut memperburuk situasi. Demonstrasi yang awalnya damai berubah menjadi kekerasan, dengan massa menyerang rumah-rumah pejabat.


Kerusuhan bahkan juga menyasar mantan Perdana Menteri dan mantan Presiden. Gedung parlemen dan kantor pemerintah lainnya juga dibakar.


Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli mengundurkan diri pada Selasa (9/9) di tengah eskalasi kekerasan yang melanda negara tersebut. Pada hari yang sama, Panglima Angkatan Darat Jenderal Ashok Raj Sigdel menyerukan ketenangan dan dialog sebagai jalan keluar dari kekerasan.


Pada Selasa malam, militer dikerahkan ke seluruh negeri. Pemerintah memberlakukan larangan berkumpul dan jam malam, sementara pasukan melakukan penangkapan dan menyita senjata.(Na/By/Sa/Ar/Na)


Copyright © INGATKEMBALIcom 2025