"Enggak usah lirik-lirik Pak. Masih ada di situ kok (Ahok)," kata hakim anggota dalam persidangan ke-14 di Pengadilan Negeri Jakarta Utara di Gedung Kementan, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa 14 Maret 2017.
Hakim mengingatkan, agar saksi yang berprofesi sebagai sopir pribadi Ahok itu tidak takut menyampaikan kebenaran di persidangan. Meski, Ahok berada di dalam ruangan yang sama.
"Enggak usah takut, Anda bersaksi di bawah sumpah. Jadi, enggak usah lirik-lirik ya. Memang atasan Anda sering marah-marah?" kata hakim bertanya lagi ke Suyanto.
Dalam kesaksiannya selama persidangan, Suyanto banyak menceritakan keseharian Ahok berinteraksi dengan masyarakat, terutama umat Islam.
Suyanto mengakui, tidak mengetahui tentang adanya selebaran gelap yang mengarah pada pencalonan Ahok di Pilkada Bangka Belitung, selebaran yang berisi penolakan pemimpin non Muslim
"Saya tidak membaca, tetapi saya tahu dari warung kopi. Ada yang bilang, jangan pilih pemimpin non Muslim," ucap Suyanto.
Diberitakan sebelumnya, Suyanto merupakan sopir pribadi Ahok yang sengaja di datangkan dari Belitung Timur, untuk memberikan kesaksian bersama empat saksi lainnya.(Md/Bos)
