"Jadi misalnya dulu ada yang bilang KPK enggak punya bukti, bisa dilihat sekarang, buktinya banyak banget," kata Syarif di Perpusnas, Jalan Salemba, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (24/Januari/2018).
Dia mengungkapkan, KPK telah lama menjalin koordinasi dengan FBI terkait penyelidikan korupsi e-KTP. Namun ia tak menyebut secara pasti mulai kapan kerja sama tersebut terjalin.
"Ya rahasialah jadi kami kerja sama dengan FBI, bahkan terus kerja samanya melalui agency to agency. Semua barang bukti yang kami dapatkan baik itu surat maupun rekaman audio maupun video itu didapatkan dari operasi bersama, FBI dengan KPK," ujarnya.
Sebelumnya, jaksa penuntut umum KPK memutar rekaman pemeriksaan penyedia produk automated fingerprint identification system (AFIS) merek L1 di proyek e-KTP, Johannes Marliem, oleh agen FBI. Dalam kasus e-KTP, KPK memang bekerja sama dengan FBI untuk menggali peran Setya Novanto lewat Johannes Marliem.
Di dalam rekaman tersebut, agen FBI dan Marliem membahas tentang permintaan Setya Novanto yang meminta Marliem agar setiap keping e-KTP diberikan diskon. Saat itu, pembahasan diskon terjadi di rumah Setya Novanto.
