Oknum Polisi di Kulon Progo Diperiksa Propam

Ingat Kembali
Sleman (INGATKEMBALICOM) - Polres Kulon Progo mendalami laporan adanya oknum anggotanya yang diduga memprovokasi warga dan aktivis mahasiswa ketika proses pembebasan lahan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kecamatan Temon, Selasa (09/Januari/2018). Pemeriksaan internal masih berjalan.

"Saya selaku Kapolres mohon maaf jika ada anggota kita yang terprovokasi, yang bersangkutan sudah kita periksa," kata Kapolres Kulon Progo AKBP Irfan Rifai, kepada wartawan di Mapolda DIY, Jalan Ring Road Utara, Sleman, Rabu (10/Januari/2018).

Anggota tersebut inisial AN, ungkap Irfan, berpangkat Bripda dari satuan Sabhara. Irfan mengaku AN langsung ditarik dari lokasi pembebasan lahan yang waktu itu berlangsung di salah satu bidang warga di Desa Glagah, Kecamatan Temon.

"Itu terjadi siang hari, langsung kita tarik dari lokasi land clearing (pembebasan lahan), agar tak terprovokasi lagi dan mengulangi lagi," tandas Irfan.

Dia menambahkan pihaknya kini melakukan analisa dan evaluasi tugas pengamanan pembebasan lahan bandara. AN secara khusus juga sudah diperiksa oleh Propam.

"AN saya beri teguran keras, saat ini masih diperiksa internal untuk penjatuhan sanksi. Ke depan tidak kita libatkan lagi di land clearing," imbuhnya.

Meski demikian, Irfan menegaskan selama mengamankan proses pembebasan lahan Senin-Selasa (8-9/Januari/2018) kemarin, tidak ada seorangpun anggotanya yang melakukan tindak kekerasan.

"Saya tekankan tidak ada kekerasan, tidak ada yang memukul. Tapi di lapangan itu terjadi dorong mendorong, anggota cuma mendorong, menarik, dan mengangkat agar warga dan aktivis tidak terkena alat berat atau pohon tumbang," terangnya.

Dia menyebut justru anggotanya yang kena pukul aktivis dan provokasi terhadap polwan.

"Bahkan kita menemukan bukti beberapa aktivis menyiapkan ketapel, kita amankan dari berbagai titik, buktinya ada, fotonya juga ada," sebutnya.

"Proyek bandara ini proyek strategis nasional, warga dan mahasiswa kita imbau mendukung, jangan sebaliknya," pungkasnya.