Polri Bantah anggotanya terlibat politik praktis

Ingat Kembali
Pekanbaru, Riau (INGATKEMBALICOM) - Kepolisian Daerah Riau membantah adanya keterlibatan anggotanya yang berdinas di Sekolah Polisi Negara (SPN) Pekanbaru dalam politik praktis dalam satu kegiatan di Kabupaten Kampar.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Komisaris Besar Polisi Guntur Aryo Tejo, di Pekanbaru, Minggu menjelaskan bahwa aparat polisi tersebut berinisial FD.

Menurut dia, FD menjadi panitia dalam kegiatan peresmian Madrasah Tsanawiyah Muhamadiyah Gobah di Kabupaten Kampar dan saat itu satu di antara empat pasang Bakal Calon Pemilihan Kepala Daerah Riau, Firdaus-Rusli Effendi turut hadir.

"Jadi kedatangan bakal calon kepala daerah ke sana bukan diundang. Ia datang bersamaan dengan rombongan bupati," katanya.

Kedatangan Firdaus itu, FD selaku panitia mengaku hanya mengundang bupati Kampar dan tidak pernah mengundang Firdaus. Akan tetapi FD kemudian mendapat panggilan Panitia Pengawas Pemilu Kampar.

Lembaga ini telah memanggil FD untuk dimintai klarifikasi. Panwaslu mengundang FD, Jumat (26/1), hanya saja FD hari itu berhalangan hadir dengan alasan jelas.

"Dia sudah menyampaikan kepada Panwaslu yang mengundang itu secara langsung, kalau dia tidak bisa hadir karena hari Jumat itu dia menikahkan anaknya. Dia minta datang Senin (29/1)," kata Tejo.

Sementara, terkait hubungan FD dengan sekolah tersebut, dia merinci FD merupakan salah seorang yang dituakan di lingkungan itu dan diminta menjadi panitia. "Dia ditunjuk masyarakat di sana meresmikan MTS itu, dan mengundang bupati Kampar, bukan mengundang bakal calon," tambahnya.

Lebih lanjut Guntur juga mengatakan jika kehadiran Firdaus dalam kegiatan itu hanya sebentar saja, tidak sampai akhir kegiatan peresmian.

Terkait hal ini, Kepala Polda Riau, Inspektur Jenderal Polisi Nandang, telah memerintahkan FD untuk menghadiri panggilan Panwaslu.