Kepala Kanwil Direktorat Jendral Bea dan Cukai Jabar Syaifullah Nasution mengatakan, Irawati sudah berniat mengecoh petugas. Dia menyimpan gula mirip sabu di balik laptop yang dibawanya.
Petugas yang curiga meminta Irawati membuka laptop itu. Serbuk gula ini kemudian diuji dan dinyatakan negatif. Tapi, petugas tidak begitu saja percaya.
"Kita periksa badannya dan ditemukan di balik celana dalam ada dua bungkus diduga sabu-sabu. Setelah dites, ternyata positif narkotika," ucap Syaifullah di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Bandung, Jalan Rumah Sakit, Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/1).
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberantasan Narkoba Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat AKBP Daniel mengatakan, Irawati merupakan kurir yang dipekerjakan oleh narapidana kasus narkoba yang mendekam di Lapas Cikarang, Bekasi.
"Jadi yang bersangkutan ini merupakan kurir salah satu jaringan yang pengendalinya ialah napi atas nama Rizky yang berada di Lapas Kelas III Bekasi," ucap Daniel.
Daniel mengatakan, Irawati diperintahkan oleh Rizky untuk mengambil sabu tersebut di Malaysia. Sabu tersebut sudah dipesan dari bandar asal Pakistan.
"Sudah ada kontak dengan Pakistan. Kemudian janjian untuk mengambil di Malaysia. Lalu dari Malaysia dia berangkat ke Bandung langsung," tuturnya.
Daniel lalu mendatangi Rizky di Lapas. Setelah diperiksa, Rizky mengakui telah menyuruh Irawati untuk mengambil narkoba di
Malaysia.
"Dari yang bersangkutan (Rizky) kita amankan barang bukti tiga unit ponsel," ucap dia
