Calon Ibu Kota Negara Dihantam Banjir

Ingat Kembali
    Banjir di Kabupaten Penajam Pasir Utara (PPU) 

"Potensi kerawanan bencana banjir akan semakin besar jika intensitas curah hujan tinggi atau ekstrem dan terlebih lagi ketika pada saat yang bersamaan kondisi air laut dalam keadaan pasang tinggi,"Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo

Kalimantan Timur (INGATKEMBALICOM) - Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang akan menjadi Ibu Kota Negara mengalami banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melaporkan akibat banjir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur jembatan yang terbuat dari kayu dan gundukan tanah hampir putus. 

"Jembatan tidak dapat dilewati motor dan mobil karena derasnya arus, tanah yang jadi landasan jembatan terkikis dan jebol," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Selasa 18 Febuari 2020.

Agus mengungkapkan banjir tersebut akibat hujan dengan intensitas yang cukup tinggi pada malam hingga pagi hari Selasa tanggal 18 Februari 2020 dan ditambah kondisi pasang surut air laut mencapai ketinggian muka air mencapai ± 0,8 – 1,9 meter.


   Banjir di Kabupaten Penajam Pasir Utara (PPU) 

Tinggi Muka Air (TMA) lanjutnya terus bertambah naik dan cuaca saat berawan. 

Upaya penanganan tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Kepala Desa dan Aparat Desa, Bhabinkamtibmas, dan Warga melakukan pendataan korban terdampak Banjir.

Tim memasang beberapa tali pengaman di jembatan bawah Kantor Desa untuk penyebrangan warga dan untuk mengirim logisitik ke seberang sungai.  

"Potensi kerawanan bencana banjir akan semakin besar jika intensitas curah hujan tinggi atau ekstrem dan terlebih lagi ketika pada saat yang bersamaan kondisi air laut dalam keadaan pasang tinggi," ungkapnya.

Tercatat, sebanyak 115 kk/ 379 jiwa terdampak dengan rincian di Desa Bukit Subur 104 kk/336 jiwa yang terdampak di RT 01: 18 KK 64 Jiwa, RT 02: 18 KK 57 Jiwa, RT 03: 5 KK 20 Jiwa, RT 04: 20 KK 64 Jiwa, RT 05: 11 KK 33 Jiwa, RT 06: 22 KK 64 Jiwa, RT 07: 3 KK 12 Jiwa dan RT 10: 7 KK  22 Jiwa.  Sedangkan di Kelurahan Riko  11 kk/43 Jiwa terdampak.


    Banjir di Kabupaten Penajam Pasir Utara (PPU) 

Menurut Agus kebutuhan mendesak yang diperlukan pengungsi saat ini adalah paket alat pembersih, paket makanan siap saji dan matras. 

Tim di Lapangan yang terlibat antara lain BPBD PP, Kepala Desa dan Aparat Desa Bukit Subur, Satpol PP, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan warga. 

Armada di Lapangan RTU BPBD PPU 3 Unit, mobil Satpol PP, motor Bhabinkamtibmas, dan motor trail BPBD 2 Unit.

Satgas gabungan juga sudah disiagakan di beberapa tempat dengan perahu kano Polres PPU untuk membantu mobilisasi warga serta evakuasi warga, dan lokasi potensi terdampak parah di RT. 04 kelurahan Riko.

Tags