Israel Lanjutkan Pengemboman, Bahayakan Warga Sipil Gaza

Ingat Kembali
"Pada tanggal 6 Februari, Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan bahwa pasukan Israel telah meningkatkan pengepungan terhadap Rumah Sakit Nasser. (Ini-red) membahayakan nyawa 300 personel medis, 450 orang terluka, dan sekitar 10.000 pengungsi yang mencari perlindungan di kompleks rumah sakit," Laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA)

Jalur Gaza - INGATKEMBALIcom: Laporan terbaru menyebutkan Israel masih melanjutkan pengeboman intensif dari udara, darat, dan laut di sebagian besar Jalur Gaza. Pengeboman tersebut mengakibatkan timbulnya korban sipil, pengungsian, dan kehancuran infrastruktur sipil lebih banyak.  Laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Selasa (6/2/2024), secara khusus menyebutkan penghancuran di Khan Younis, Gaza selatan. Lebih dari dua minggu, pertempuran sengit terjadi di dekat rumah sakit Nasser dan Al Amal di Khan Younis.

"Pada tanggal 6 Februari, Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan bahwa pasukan Israel telah meningkatkan pengepungan terhadap Rumah Sakit Nasser. (Ini-red) membahayakan nyawa 300 personel medis, 450 orang terluka, dan sekitar 10.000 pengungsi yang mencari perlindungan di kompleks rumah sakit," tulis OCHA dalam laporan tersebut. 

Kekurangan pasokan untuk operasi bedah dan jahitan menjadi persoalan utama. Bahan bakar untuk menyalakan generator rumah sakit juga diperkirakan hanya mampu untuk empat hari lagi. 

"Antara sore hari tanggal 5 dan 6 Februari, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Gaza, 107 warga Palestina tewas, dan 143 warga Palestina terluka. Antara tanggal 7 Oktober 2023 dan pukul 11.00 tanggal 6 Februari 2024, setidaknya 27.585 warga Palestina tewas di Gaza dan 66.978 warga Palestina terluka," tulis laporan tersebut. 

Serangan terhadap sekolah yang menampung pengungsi juga terus dilaporkan, seperti laporan pada 5 Februari. Seorang warga Palestina diduga ditembak dan dibunuh, dan lainnya terluka, di sebuah sekolah yang menampung pengungsi di Khan Younis. UNRWA memperkirakan sekitar 75 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza, lebih dari setengahnya adalah anak-anak, menjadi pengungsi. Mereka menghadapi kekurangan makanan, air, tempat tinggal dan obat-obatan. 

Pertempuran sengit di sekitar Khan Younis mendorong ribuan orang mengungsi ke kota Rafah di selatan. Kebanyakan dari mereka tinggal di bangunan darurat, tenda, atau di tempat terbuka, menurut UNRWA. UNRWA adalah Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat. Ini adalah badan PBB yang memberikan bantuan pendidikan, kesehatan, layanan sosial, bantuan darurat untuk pengungsi Palestina.(Na/By/Sa/Ar/Na)
Tags