Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Presiden Prabowo Marah Dengan Praktik Beras Oplos

Kamis, 24 Juli 2025 | Juli 24, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-23T18:33:00Z
Presiden Prabowo Subianto, Beras, Oplosan, PKB
"Saya dapat laporan 1 tahun dengan permainan ini ya beras biasa diganti bungkusnya dibilang premium. Kemudian dijual ini hilang kekayaan kita hilang Rp100 triliun tiap tahun,  bagaimana tidak mendidih kita dengar itu," Presiden RI Prabowo Subianto


Jakarta - INGATKEMBALIcom: Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan kemarahnya atas praktik beras oplosan. Presiden Prabowo mengatakan setiap tahun, hilang kekayaan  negara Rp 100 triliun akibat praktik tersebut.


Artinya jika dibiarkan maka kerugian mencapai Rp 1.000 triliun dalam lima tahun. Padahal dengan anggaran Rp 1.000 dapat dipergunakan untuk merenovasi sekolah dan fasilitas pendidikan lainnya.


"Saya dapat laporan 1 tahun dengan permainan ini ya beras biasa diganti bungkusnya dibilang premium. Kemudian dijual ini hilang kekayaan kita hilang Rp100 triliun tiap tahun,  bagaimana tidak mendidih kita dengar itu," kata Presiden Prabowo dalam sambutannya pada acara Harlah ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), di Jakarta Convention Center, seperti disiarkan di Youtube DPP PKB,  Rabu, 23 Juli 2025


Pemerintah telah menganggarkan dana besar untuk meningkatkan produksi pertanian mulai dari benih, pupuk termasuk membangun pabrik pupuk, dan irigasi. Namun setelah menjadi beras, disalahgunakan oleh pengusaha nakal dengan mengoplos beras subsidi, seolah-olah beras premium. 


"Dibangun oleh uang rakyat, beras alat-alatnya pakai bahan bakar disubsidi oleh rakyat  begitu sudah digiling jadi beras. Itu paket diganti beras yang disubsidi ini ditempel katanya beras premium harganya tambah Rp 5.000, Rp 6.000," ujarnya.


Presiden Prabowo menegaskan praktik beras oplosan adalah tindak pidana. Oleh sebab itu pihaknya telah memerintakan Polri dan Kejaksaan Agung untuk menindaktegas praktik oplosan karena beras merupakan komoditas hajat hidup rakyat. 


"Ini tidak benar, ini adalah pidana yang saya katakan kurang ajar itu, serakah. Saya sudah beri tugas kepada Kapolri dan Jaksa Agung usut tindak, sita," tegasnya. (Na/By/Sa/Ar/Na)


Copyright © INGATKEMBALIcom 2025