Kabareskrim: e-ADS Persempit Jarak dan Percepat Kasus Hukum

Ingat Kembali

IngatKembaliCom-Singapura: Selain ketegasan, salah satu tantangan lain agar mampu mengganjal aksi para pelaku kriminal di dunia saat ini adalah kreatifitas dari para aparat penegak hukum. Terlebih lagi, zaman yang telah berganti seperti saat ini, menuntut kecepatan dan ketepatan pengungkapan kasus hukum. Ini menjadi bagian dari pembicaraan dalam pertemuan tahunan para Kepala Kepolisian di kawasan ASEAN.

“Bertumpu pada tekhnologi dan IT, yaitu e-ADS, menjadi salah satu solusi menjawab tantangan itu,” ungkap Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto usai konfrensi ASEANAPOL ke-37 di Singapura, Rabu (13/09/2017).

Ari memaparkan, kejahatan transnasional saat ini yang juga menjadi tantangan besar bagi seluruh kepolisian di kawasan ASEAN.

“Sebut saja tindak pidana terorisme yang mengancam dengan foreign terrorist fighter dan saat ini menjadi perhatian seluruh dunia bahkan PBB. Perdagangan manusia, narkotika, pencurian ikan, pencurian sumber daya alam mulai dari flora dan fauna, kejahatan di dunia maya, dan lainnya,” papar Ari.

Dari itu, jelas Ari, Electronic Aseanapol Database System atau disingkat e-ADS menjadi penting karena merupakan sistem database yang menghubungkan Kepolisian dari tiap negara anggota ASEAN dalam rangka kerjasama penanggulangan kejahatan internasional dan transnasional.

“Sistim ini dibangun berdasarkan kesepakatan para negara anggota Aseanapol, dengan tujuan, sebagai sarana tukar menukar informasi intelijen agar lebih cepat, tepat, akurat dan aman,” jelas Ari.

Selain itu, lanjut Ari, dalam pertemuan itu juga membicarakan isu terkini terkait kejahatan lintas negara, update kontak poin dan penguatan kerja sama kawasan dengan negara mitra dialog dan organisasi internasional. 
                    
“Selain pembahasan 10 jenis kejahatan lintas negara yang menjadi isu bersama dan telah disepakati dalam kerja sama Aseanapol, juga membicarakan pertukaran program pendidikan dan kerja sama antar laboratorium forensik antar negara Aseanapol. Ini juga menjadi penting karena banyak peristiwa hukum saat ini terjadi lintas negara,” lanjut Ari.
                    
Dalam pembukaan Aseanapol ke-37 itu, Deputi Perdana Menteri Singapura, Teo Chee Hean menyatakan bahwa kolaborasi antar sesama penegak hukum di ASEAN juga menjadi titik krusial menanggulangi kejahatan yang kini semakin intens menyerang negara-negara ASEAN.

“Ini menandakan era baru dalam teknologi pertukaran informasi dalam kerangka kejasama Aseanapol,” tutupnya.