Dua Pemuda Palestina Terbunuh Bentrokan dengan Tentara Israel

Ingat Kembali
Palestina (INGATKEMBALICOM), Dua pemuda Palestina tewas dalam bentrokan dengan tentara Israel di Jalur Gaza dan di kawasan pendudukan Tepi Barat, kata kementerian kesehatan Palestina.

Amir Abu Musaid, yang berusia 16 tahun, ditembak di dekat perbatasan Gaza, saat melakukan unjuk rasa memprotes pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Militer Israel mengatakan pihaknya melepaskan tembakan ke arah perusuh karena dianggap "membahayakan mereka".

Seorang pemuda yang berusia 16 tahun lainnya, Omar Qadous, ditembak di sebuah wilayah yang terletak antara desa Irak Burin dan Til, di bagian utara Tepi Barat.

Militer Israel mengatakan mereka terpaksa menembak para perusuh karena orang-orang tersebut melakukan "serangan lemparan batu".

Tetapi pejabat otoritas Palestina, Ghassan Daghlas mengatakan kepada kantor berita Wafa bahwa tentara Israel yang berada di pos pemeriksaan melepaskan tembakan "tanpa alasan apapun".

Kantor berita Maan mengutip sumber setempat mengatakan bahwa tembakan dilepaskan oleh penembak jitu ketika terjadi demonstrasi menentang pembatasan aktivitas warga di wilayah tersebut.

Kebijakan pembatasan ini dilakukan ketika tentara Israel mencari orang-orang bersenjata yang membunuh seorang pemukim Israel pada Selasa malam lalu.

Raziel Shevach, seorang rabi berusia 35 tahun dan ayah dari enam orang, ditembak berulangkali saat dia berkendara di jalan raya di dekat pos terdepan Havat Gilad.

Tidak ada kelompok yang menyatakan bertanggungjawab di balik serangan tersebut, namun kelompok militan Palestina Hamas dan Jihad Islam memuji serangan tersebut.

Sedikitnya 16 warga Palestina dan satu orang Israel telah terbunuh sejak 6 Desember lalu, ketika Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan menyatakan akan memindahkan kedutaannnya ke kota itu.

Empat belas orang Palestina terbunuh dalam bentrokan dengan tentara Israel, sementara dua orang tewas akibat serangan udara Israel yang dilakukan sebagai tanggapan atas tembakan roket dari Gaza.

Status kota Yerusalem merupakan persoalan pelik sekaligus masalah utama konflik Israel-Palestina.

Israel menganggap Yerusalem sebagai ibukota mereka yang "abadi dan tak terbagi", sementara Palestina mengklaim Yerusalem Timur - yang diduduki Israel dalam perang Timur Tengah 1967 - sebagai ibu kota negara mereka di masa depan.

Klaim kedaulatan Israel atas Yerusalem tidak pernah diakui secara internasional, dan sesuai kesepakatan perdamaian Israel-Palestina 1993, status terakhir Yerusalem akan dibahas dalam perundingan damai tahap akhir.