ALLAH SWT Tidak Mengampuni Dosa Ini, Naudzubillah

Ingat Kembali

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), tetapi Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa pun yang mempersekutukan Allah sungguh telah berbuat dosa yang sangat besar,"Surat An-Nisa ayat 48


Jakarta - INGATKEMBALIcom: Manusia tidak pernah luput dari salah dan melakukan dosa. Dengan menyadari kesalahan dan bertaubat nasuha, Allah SWT akan mengampuni dosa para hamba yang dikehendaki-Nya.


Namun, ada perkara yang tergolong dosa besar. Sejumlah perkara ini diharamkan sehingga harus benar-benar dijauhi. Siapa saja yang melakukannya bahkan disebut tak akan diampuni meski telah bertaubat.


Begitu pun sebaliknya, barang siapa yang menghindari dosa-dosa besar dan segala sesuatu yang dilarang maka Allah SWT jaminkan surga kepadanya. Sebagaimana firman-Nya dalam Surat An-Nisa ayat 31:

اِنْ تَجْتَنِبُوْا كَبَاۤىِٕرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُّدْخَلًا كَرِيْمًا

Artinya: "Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang (mengerjakan)-nya, niscaya Kami menghapus kesalahan-kesalahanmu dan Kami memasukkanmu ke tempat yang mulia (surga)."


Lantas, apa saja perkara yang termasuk dosa besar?


Hal yang Termasuk Dosa Besar

Imam Adz-Dzahabi dalam bukunya berjudul Dosa-Dosa Besar yang diterjemahkan oleh Abu Zufar Imtihan Asy-Syafi'i, menjelaskan bahwa para ulama berbeda pendapat dalam menentukan perkara yang tergolong dosa besar.


Sebagian mengatakan dosa besar itu ada tujuh, sebagaimana sabda Nabi SAW dari Abu Hurairah RA berikut.

إِجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ فَذَكَرَ مِنْهَا الشِّرْكُ بِاللهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيْمِ وَأَكْلُ الرِّبَا وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَدْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ

Artinya: "Jauhilah tujuh perkara yang merusak!" Lalu beliau SAW menyebutkan, "Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah SWT kecuali karena alasan yang dibenarkan, memakan harta anak yatim, memakan riba, meninggalkan medan perang, dan menuduh wanita mukminah baik-baik telah berzina." (HR Bukhari [2766, 5764], Muslim [89], Abu Awanah [1/54], dan Nasa'i [6/257])


Ibnu Abbas RA berkata, "Dosa besar itu jumlahnya lebih dekat kepada 70 daripada kepada tujuh." (Diriwayatkan Abdurrazaq [19702], Ibnu Jarir [9209], dan Baihaqi [290])


Imam Adz-Dzahabi, seorang tokoh muslim terkemuka pada abad ke-7, turut berpendapat, "Demi Allah, ucapan Ibnu Abbas di atas benar adanya."


Hadits Rasul SAW sebelumnya tidaklah bermaksud untuk membatasi jumlah dosa besar, melainkan menyebutkan apa saja yang termasuk.


Para ulama menerangkan pula hal-hal yang tergolong dosa besar berdasarkan dalil, yakni apa pun yang memiliki had. Seperti membunuh, berzina, mencuri, atau yang pelakunya memperoleh ancaman, kemurkaan, serta laknat Rasulullah SAW di akhirat kelak, itu semua disebutkan sebagai dosa besar.


Dijelaskan juga bahwa memungkinkan kalau dosa besar yang satu lebih besar dibandingkan dosa besar yang lain.


Dosa Besar yang Tidak Diampuni Allah SWT


Dari berbagai dosa besar, syirik atau menyekutukan Allah SWT dengan selain-Nya adalah dosa terbesar. Mengenai syirik ini, Dia berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 48:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا

Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), tetapi Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa pun yang mempersekutukan Allah sungguh telah berbuat dosa yang sangat besar."


Orang yang mempersekutukan-Nya lalu mati dalam keadaan masih seperti itu, maka ia tergolong sebagai penghuni neraka yang kekal. Serta Allah SWT pun mengharamkan surga kepada orang itu.


لَقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۗوَقَالَ الْمَسِيْحُ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اعْبُدُوا اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبَّكُمْ ۗاِنَّهٗ مَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوٰىهُ النَّارُ ۗوَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ

Artinya: Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam.” Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu. (QS Al-Maidah: 72)


Nabi SAW juga menuturkan demikian perihal syirik. Rasul SAW bersabda, "Maukah kalian aku beritahukan apa kabair (dosa besar) yang paling besar?" Beliau mengulang tiga kali. Para sahabat menjawab, "tentu, wahai Rasulullah."


Kemudian Rasulullah bersabda, "Yaitu menyekutukan Allah SWT dan durhaka kepada kedua orang tua." Saat itu beliau bersandar lalu duduk dan melanjutkan, "Juga kesaksian palsu, kesaksian palsu." Begitu Rasulullah mengulang-ulang sampai-sampai kami mengatakan, "Andai beliau menghentikannya." (HR Bukhari [2654, 5976, 6273] dan Muslim [87]).


Demikian sederet dosa besar yang harus dihindari dan ditinggalkan, lantaran sebagian dosa tidak akan Allah SWT ampuni meski kita sudah bertaubat kepada-Nya.(Na/By/Sa/Ar/Na)