Jakarta - INGATKEMBALIcom: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan hari ini di zona merah. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG turun 1,87 persen atau 154,57 poin ke level 8.117,15.
Sebanyak 506 saham harganya turun, 234 saham harganya naik dan 216 saham stagnan. “Saham sektor energi, finansial dan bahan baku turun paling dalam dan menjadi penekan IHSG hari ini,” kata Tim Analis Phillip Sekuritas Indonesia dalam analisisnya, Senin, 27 Oktober 2025
Volume saham yang diperdagangkan sebanyak 38,55 miliar lembar saham, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 2,85 juta kali transaksi. Total nilai perdagangan tercatat sebesar Rp29,67 triliun dan kapitalisasi pasar menjadi Rp14.876 triliun.
Penurunan tajam IHSG hari ini disebabkan karena sentimen pasar yang menghindari risiko. Sentimen tersebut dipicu oleh rencana Morgan Stanley Capital Internasional (MSCI) mengubah metodologi penghitungan free float saham.
MSCI mewacanakan implementasi perubahan tersebut mulai bulan Mei 2026. Perubahan akan dilakukan dengan menggunakan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
MSCI sendiri masih melakukan pembicaraan dengan para pelaku pasar. Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan sudah beberapa kali melakukan pembicaraan dengan pihak MSCI.
“Tapi kali ini karena yang disebut-sebut KSEI, kami menyilahkan MSCI jika ingin menambahkan informasi lebih lanjut,” kata Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik di gedung BEI. Free Float merupakan jumlah saham perusahaan yang tersedia dan dapat diperdagangkan secara bebas oleh publik di pasar.
Sentimen lainnya yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini adalah perkembangan perang tarif AS dan Tiongkok. Serta perkembangan inflasi AS yang naik menjadi 2,9 persen di bulan September 2025.
Menurut Tim Analis Phillip Sekuritas Indonesia, mayoritas indek bursa saham di kawasan Asia menguat hari ini. Pelaku pasar fokus pada rencana pertemuan Presiden Trump dan Xi Jinping dan ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed.(Na/By/Sa/Ar/Na)
Copyright © INGATKEMBALIcom 2025
