Jakarta - INGATKEMBALIcom: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo angkat bicara mengenai penjarahan yang terjadi di Sibolga. Penjarahan di salah satu market tersebut dikatakan Kapolri merupakan dampak dari bencana banjir dan longsor.
Kapolri mengatakan, pelaku penjarahan sudah dibebaskan. Menurut Kapolri, mereka menjarah karena belum mendapat bantuan makanan.
"Bahwa sampai saat ini sudah tidak ada lagi yang diamankan. Semua (sudah) kita lepas," kata Kapolri dalam keterangan di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu, 03 Desember 2025
Menurut Kapolri, para pelaku penjarahan tidak bermaksud melakukan tindakan kriminal. Mereka membutuhkan bantuan di saat kondisi tidak darurat dan tidak baik-baik saja.
"Saat ini, mereka hanya membutuhkan logistik makanan. Saat ini, semuanya sudah dilepas," kata Kapolri.
Diberitakan sebelumnya, polisi sempat mengamankan 16 orang terkait penjarahan di sejumlah minimarket di Sibolga. Barang yang diambil meliputi minuman kemasan, sosis, gula, sabun, hingga makanan ringan.
Pemerintah sejatinya telah 500 ribu ton dari berbagai pihak. Demikian disampaikan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno.
Bantuan yang dikirim meliputi paket sembako, makanan siap saji, serta obat-obatan, tenda dan selimut. Selain itu, berbagai bantuan langsung lainnya juga dikirim secara bertahap.
Bantuan juga dikirimkan ke daerah-daerah yang tidak terdampak langsung bencana. Hanya saja, pengiriman bantuan mengalami hambatan karena akses logistik yang terputus.
Pratikno mengatakan, seluruh kementerian/lembaga diinstruksikan Presiden harus respons cepat dalam menghadapi situasi darurat. Fokus utama pemerintah saat ini, lanjut Pratikno, pada penyelamatan korban, distribusi bantuan, dan pemulihan fasilitas serta layanan dpenangana
"Terus dilakukan penanganan nasional dengan mengerahkan sumber daya maksimal. Pemerintah pusat dari seluruh kementerian dan lembaga, baik itu BNPB termasuk juga luar biasa dari TNI dan Polri," kata Pratikno. (Na/By/Sa/Ar/Na)
copyright©INGATKEMBALIcom 2025
