BNN: Peningkatan Peredaran Narkoba Akibat Kurangnya Sarana Pendung

Ingat Kembali
Jakarta (INGATKEMBALICOM),BNN hari ini memusnahkan 40 kilogram sabu hasil tindak pidana narkotika jaringan internasional asal Malaysia. Pemusnahan ini yang kedua kalinya dilakukan dalam satu bulan terakhir.

Deputi Pemberantasan Narkoba BNN, Arman Depari, mengatakan, kasus penyelundupan narkoba di Indonesia semakin meningkat, sehingga jadwal pemusnahan narkoba juga bertambah.

"Biasanya jadwalnya hanya sekali sebulan. Jadwal ini bukan kita ubah tapi kelihatannya ada tren yang meningkat dalam selundupan narkoba kususnya masuk lewat lautan, dan dari negara tetangga," ujar Arman, di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (26/1).

Banyaknya kasus narkoba yang muncul, kata Arman, tak sebanding dengan sarana penunjang yang dimiliki BNN untuk memberantas kasus-kasus tersebut. Dia mencontohkan, Kolombia merupakan salah satu negara yang memiliki fasilitas pendukung untuk mencegah peredaran narkoba.

"Di Kolombia itu mereka punya sekitar 150 pesawat dan helikopter modern jenis Black Hawk. Sedangkan kita di sini kapal saja tidak punya," keluh Arman.

Sementara itu, dari sisi personel, Arman mengatakan, perbandingan jumlah personel BNN yang ada dengan jumlah sindikat narkoba yang beredar masih jauh berbeda.

"Seluruh Indonesia ini seharusnya kita punya sekitar 65 ribu personel, itu idealnya, sedangkan jumlah anggota BNN saat ini, baru hampir mencapai lima ribu personel," katanya.

Jumlah personel BNN yang belum memadai itu, kata Arman, masih dirasa berat untuk mengakhiri status darurat narkoba di Indonesia seperti yang diinginkan Presiden Joko Widodo.
"Ini kan perang, perang itu pasti memakan korban, dengan jumlah tersebut masih berat untuk kita. Namun mengenai pengadaan helikopter maupun pesawat Fixed
Wing, kami sudah membicarakanya di rapat Internal," tandas Arman.