China Segera Balas AS Rilis 'Blacklist' Perusahaan

Ingat Kembali
    As dan China

"Tujuannya adalah untuk menjaga pasar kompetitif yang adil," ucap Feng, dikutip dari AFP

(INGATKEMBALICOM) - Kementerian Perdagangan China bakal merilis daftar hitam bagi perusahaan Amerika Serikat yang menjadi respons atas perang dagang kedua negara nantinya tidak menganggu iklim perdagangan pasar dunia. 

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng. 

"Tujuannya adalah untuk menjaga pasar kompetitif yang adil," ucap Feng, dikutip dari AFP, Kamis 06 Juni 2019. 

Menurutnya, daftar hitam yang saat ini tengah disusun dan akan diumumkan pada Jumat 07 Juni 2019, tidak akan mengarah pada perusahaan-perusahaan tertentu. Sebab, kementeriannya tidak menargetkan sektor atau perusahaan tertentu. 

Bahkan, ia mengatakan perusahaan yang secara umum telah mengikuti aturan pasar internasional tidak perlu khawatir dengan rencana penyusunan daftar hitam ini. Meski begitu, kepastian daftar hitam itu masih terus disusun. 

"Daftar ini adalah sistem normatif yang dirancang sebagai reaksi terhadap praktik yang mendistorsi pasar untuk tujuan nonkomersial," ungkapnya. 

Lebih lanjut ia menekankan ketegangan hubungan dagang dengan AS akan terus berlangsung bila Negeri Paman Sam terus berupaya meningkatkan gesekan perdagangan antar kedua negara. 

"Jika AS terus-menerus terus meningkatkan gesekan perdagangan, China akan mengambil tindakan balasan yang diperlukan dan secara tegas membela kepentingan bangsa dan rakyat kita," katanya. 

Sementara para analis memperkirakan perusahaan yang akan masuk daftar hitam merupakan perusahaan yang bisnisnya bersinggungan langsung dengan Huawei. Huawei merupakan perusahaan teknologi raksasa asal China yang sempat dituding oleh AS atas alasan keamanan. 

Pakar hukum China melihat tujuan daftar hitam bagi AS sejatinya tidak jauh berbeda dengan apa telah dilakukan AS kepada China. Yakni, bertujuan melarang perusahaan AS menjual dan bekerja sama dengan perusahaan dalam daftar. 

Ketegangan hubungan perdagangan antara AS dan China kembali pecah lantaran Presiden AS Donald Trump memberi ancaman akan menaikkan tarif bea masuk impor sebesar 25 persen bagi produk-produk asal China senilai US$200 miliar.



Tags