Polri Dalami Robohnya Menara Milik RRI

Ingat Kembali
    Pemancar Radio Republik Indonesia (RRI), di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Roboh Minggu 22 Desember 2019 

"Dalam hal ini kepolisian sedang melakukan penyelidikan apa sebab dari peristiwa tersebut," Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra 

Jakarta (INGATKEMBALICOM) - Polisi masih menyelidiki penyebab robohnya menara atau tower milik Radio Republik Indonesia (RRI). Kasus tersebut ditangani Polres Jakarta Selatan.

"Dalam hal ini kepolisian sedang melakukan penyelidikan apa sebab dari peristiwa tersebut. Meskipun pada saat peristiwa itu ada indikasi yang kuat karena faktor alam. Karena ada petir dan juga angin yang begitu kencang," kata Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin Desember 2019.

Asep mengatakan, meski faktor alam begitu kuat, pihaknya akan mendalami kemungkinan adanya penyebab lain robohnya tower tersebut. Ia mengungkapkan saat ini polisi telah memeriksa tiga orang saksi.

"Dengan demikian pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman. Saat ini sudah tiga orang diperiksa dari peristiwa itu," kata Asep.
Direktur Layanan dan Pengembangan Usaha RRI Anhar Achmad mengataka, titik tower ini memang menjadi pusat rawan cuaca berbahaya. Selain itu kejadian ini sudah terjadi beberapa kali.

"Ini kejadian sudah 2 kali. Kejadian pertama itu di sini pernah ada namanya self support yang segitiga. Itu tower di situ sepertinya adalah pusat dari pusaran angin puting beliung," tutur Anhar di lokasi.

Saat ditanya apakah akan memindahkan posisi tower, ia menyebut kalau hal tersebut masih harus ditelusuri lebih lanjut.

"Kalau ini kita kaji lagi, yang penting ini kita bongkar dulu, kita susun bagus-bagus di sana. Ini adalah laporan kita untuk menghapuskan barang, ini kan barang negara, harus dihapuskan dulu kan? Nah, dihapuskan nanti baru kita ajukan kembali kepada pemerintah," jelas Anhar.

Untuk penempatan tower yang baru, ia belum bisa berkomentar. Namun misalnya akan dibangun di tempat yang sama, tower akan menggunakan kerangka baru.

"Kalau lokasi nanti kita bicara, sekarang kan pemancar kan ada dua jenis, yang self supporting ada yang tower. Kalau tower-tower itu diletakkan di atas gedung sebuah radio swasta, aman. Dia tidak perlu tanah luas dan sebagainya," imbuhnya.

"Kalau ini enggak mungkin, ini kan sudah meleot-leot gini, (bisa timbul) korban kedua nanti. Harus baru, enggak bisa enggak," ucap Anhar.

Tower yang berlokasi di Jalan Antena 7, Radio Dalam, Jakarta Selatan roboh menimpa beberapa bangunan di sekitarnya dan sebuah bajaj pada Minggu (22/12) sore imbas angin kencang. Tower setinggi 120 meter itu biasa digunakan untuk menyiarkan tiga program RRI.

Akibat insiden itu, satu pegawai RRI yang sedang salat terluka akibat terkena serpihan bangunan masjid. Namun, kondisinya sudah membaik dan sudah diobati. RRI menyatakan akan mengganti segala kerugian atas kejadian tersebut.
Tags