Jokowi Perintahkan Daerah Realokasi Anggaran untuk Lawan Corona

Ingat Kembali
    Presiden Republik Indonesia  Joko Widodo

"Jadi semua belanja (tanggap darurat) dapat dimanfaatkan dengan cepat, jangan menunggu lagi semua gerak bersama-sama,"Direktur Managemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kemendagri Safrizal Za

Jakarta (INGATKEMBALICOM) - Presiden Republik Indonesia  Joko Widodo dalam arahannya meminta pemerintah daerah dan pusat untuk bergerak cepat dan serentak menangani penyebaran virus corona. Salah satu arahan Jokowi yakni meminta pemda untuk merealokasi anggaran belanja 2020 ke sektor kesehatan, terutama penanganan penyebaran Covid-19.

Jokowi mengatakan ada delapan jenis belanja tanggap darurat yang bisa dilakukan sesuai Permendagri 20 tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Virus Corona di Lingkungan Pemerintah Daerah.

Direktur Managemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kemendagri Safrizal Za dalam konferensi pers langsung mengatakan delapan jenis belanja tanggap darurat meliputi sandang, pangan, papan, air bersih dan sanitasi, pertolongan darurat, pencarian dan penyelamatan, evakuasi korban, dan layanan kesehatan.

"Jadi semua belanja (tanggap darurat) dapat dimanfaatkan dengan cepat, jangan menunggu lagi semua gerak bersama-sama," ujar Safrizal dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu 25 Maret 2020.

   korban terinfeksi covid 19

Safrizal mengatakan belanja kebutuhan tanggap darurat bisa dilakukan dengan melakukan relokasi anggaran pemerintah daerah.

Sebelumnya, Jokowi juga telah menyiapkan sembilan jurus untuk melawan dampak virus corona terhadap ekonomi di dalam negeri. Relokasi anggaran merupakan salah satu jurus yang disiapkan Jokowi.

Reloaksi anggaran di seluruh kementerian dan lembaga di tingkat pusat hingga provinsi dititikberatkan pada penanganan virus corona. Dengan kata lain, pemerintah akan fokus pada sektor kesehatan dalam penggunaan APBN 2020.

Diketahui, penyebaran virus corona semakin meluas di Indonesia. Tercatat, jumlah pasien yang positif terinfeksi virus corona hingga Selasa 24 Maret 2020 mencapai 686 orang. Dari jumlah itu, korban meninggal mencapai 55 orang dan 30 pasien dinyatakan sembuh.
Tags