Jakarta - INGATKEMBALIcom: Jakarta: Industri ritel menghadapi tantangan besar akibat perubahan pola konsumsi masyarakat yang semakin selektif dalam berbelanja. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin, menyebutkan pelaku usaha harus beradaptasi dengan kondisi pasar yang dinamis.
Solihin menjelaskan bahwa tren belanja masyarakat kini lebih mengutamakan kebutuhan dasar dibandingkan produk sekunder. "Konsumen saat ini lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang dan cenderung memilih barang yang diperlukan," ujarnya dikutip wawancara Pro3 RRI, Selasa, 25 Maret 2025
Dalam menghadapi situasi ini, pengusaha ritel mulai menerapkan berbagai strategi agar tetap bertahan. Salah satunya adalah memperbanyak promosi dan diskon untuk menarik minat pembeli yang semakin sensitif terhadap harga.
Selain itu, optimalisasi stok menjadi langkah penting dalam menjaga stabilitas bisnis ritel. "Pelaku usaha harus cermat dalam mengatur persediaan agar tidak mengalami kelebihan barang yang sulit terjual," ucapnya.
Ia menyampaikan, digitalisasi juga menjadi faktor kunci dalam mempertahankan daya saing di industri ritel. Pemanfaatan platform e-commerce dan layanan belanja daring terus diperluas untuk menjangkau konsumen yang lebih memilih berbelanja secara online.
Aprindo berharap adanya kebijakan pemerintah yang mendukung stabilitas daya beli masyarakat. Dengan langkah-langkah strategis dan inovatif, industri ritel diharapkan dapat tetap tumbuh meski di tengah tantangan ekonomi.(Na/By/Sa/Ar/Na)
Copyright © INGATKEMBALIcom 2025