Jenewa - INGATLBALIcom: Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar sidang darurat untuk membahas eskalasi terbaru dalam konflik antara Iran dan Israel. Sidang ini diadakan menyusul serangan udara besar-besaran yang dilakukan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran, dilansir dari PBB, Rabu, 18 Juni 2025
Serangan itu menewaskan sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Hossein Salami dan beberapa ilmuwan nuklir. Selain korban militer, puluhan warga sipil juga menjadi korban serangan, dan wilayah udara di kawasan itu ditutup karena alasan keamanan.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan rudal balistik yang menghantam beberapa wilayah di Israel, termasuk Tel Aviv. Ketegangan ini memicu kekhawatiran akan pecahnya konflik regional yang lebih luas.
Rosemary DiCarlo, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk urusan politik, menyampaikan pernyataan tegas dalam sidang tersebut. Ia memperingatkan bahwa eskalasi ini dapat berdampak buruk pada stabilitas kawasan dan mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri.
“Penyelesaian damai melalui negosiasi tetap menjadi cara terbaik untuk menjamin sifat damai dari program nuklir Iran,” kata DiCarlo. “Kita harus menghindari dengan segala cara terjadinya konflik yang meluas yang akan berdampak besar secara global.”
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, juga turut memberi pengarahan kepada Dewan. IAEA sedang melakukan komunikasi aktif dengan otoritas nuklir Iran untuk menilai dampak kerusakan dan implikasinya terhadap keselamatan serta keamanan nuklir.
“Serangan seperti ini memiliki dampak serius terhadap keamanan, keselamatan, dan pengawasan nuklir. Serta terhadap perdamaian dan keamanan regional maupun internasional,” kata Grossi (Na/By/Sa/Ar/Na)
Copyright © INGATKEMBALIcom 2025