Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Lonjakan Impor dari Tiongkok Beri Dampak Negatif Indonesia

Senin, 16 Juni 2025 | Juni 16, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-16T16:25:05Z

 Jakarta: Ekonom Senior Segara Research Institute, Peter Abdullah Redjalam, menilai melonjaknya impor Tiongkok ke Indonesia memiliki banyak dampak negatif. Meski harga barang murah, lanjunya, hal tersebut harus dilihat secara lebih komprehensif. 


“Kehadiran barang-barang murah dari Cina tentunya akan menghantam industri kita. Kehadiran tekstil sudah terbuktikan menyebabkan banyak pabrik tekstil di Indonesia harus tutup.” ujar Peter saat berbincang dengan Pro3 RRI, Senin (16/6/2025).


Adanya barang-barang yang super murah dari Tiongkok, menurut Peter, akan membuat industri dalam negeri menjadi tersaingi. Ketidakmampuan dalam persaingan harga super murah ini menyebabkan pelaku industri dalam negeri harus tutup bahkan PHK.


“Kita harus mengalami PHK yang luar biasa, Apindo sudah mengekuhkan itu. Sudah terjadi berapa ratus ribu yang harus di PHK,” ucapnya.


“Kalau kita runtut lagi ke belakang, PHK ini membuat masyarakat kita kehilangan pendapatan dan kehilangan daya beli. Pada akhirnya ekonomi kita semakin melambat dan sudah terlihat sekarang ini,” ujarnya.


Peter menekankan, agar perspektif terkait barang-barang impor ini harus dilihat dari sisi lain secara lebih luas. Menurutnya, saat ini semakin banyak barang-barang impor Tiongkok mulai dari hal-hal kecil.


“Memang menyenangkan kita bisa belanja murah. Tetapi harus kita pikirkan juga kehadiran barang-barang murah itu telah menyebabkan saudara-saudara kita banyak yang kehilangan pekerjaan,” ujar Peter.


Terkait langkah yang harus dilakukan pemerintah untuk menekan persaingan, Peter mengatakan, perlu melihat faktor penyebab harga murah tersebut. Ia berharap pemerintah mempelajari kenapa barang-barang Tiongkok tersebut dapat jauh lebih murah dari barang-barang dalam negeri.