Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Bahlil: Pasokan BBM Nasional Aman, Cadangan Swasta Menipis

Sabtu, 20 September 2025 | September 20, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-19T20:07:00Z
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri ESDM, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian ESDM, SPBU Swasta, BBM Impor BBM, Bahlil Lahadalia, Menteri Bahlil, kesepakatan pemerintah dan perusahaan swasta, Pertamina, Stok BBM, cadangan BBM SPBU Swasta menipis,
“Secara umum, posisi ketersediaan BBM kita per hari ini itu cukup untuk 18 hari sampai 21 hari ke depan. Jadi gak ada masalah menyangkut ketersediaan BBM, namun untuk SPBU swasta itu memang cadangannya sudah menipis,”Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia 


Jakarta - INGATKEMBALIcom: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional aman. Pernyataan tersebut ia sampaikan saat konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 19 September 2025


Bahlil mengakui adanya penurunan cadangan stok BBM di sejumlah SPBU swasta. Namun, ia memastikan ketersediaan BBM nasional masih mencukupi kebutuhan dalam jangka menengah.


“Secara umum, posisi ketersediaan BBM kita per hari ini itu cukup untuk 18 hari sampai 21 hari ke depan. Jadi gak ada masalah menyangkut ketersediaan BBM, namun untuk SPBU swasta itu memang cadangannya sudah menipis,” ucap Bahlil.


Ia menambahkan kebijakan impor BBM sudah diatur dalam undang-undang dan keputusan presiden. Menurutnya, BBM adalah industri strategis yang wajib tetap dikuasai oleh negara.


“Perusahaan swasta telah diberikan kuota impor sebesar 110 persen dibandingkan tahun 2024, artinya kuota ini diberikan secara normal. Namun, ada kondisi dimana 110 persen yang diberikan itu habis sebelum selesai akhir 31 Desember,” ujarnya.


Untuk menjaga pasokan tetap terjamin, pemerintah bersama pihak swasta sepakat membeli BBM melalui Pertamina. Bahlil menegaskan langkah kolaborasi tersebut merupakan kesepakatan bersama yang wajib dijalankan.


Adapun syarat kolaborasi meliputi penggunaan sistem base fuel atau bahan baku tanpa campuran. Selain itu, disepakati penggunaan lembaga survei bersama untuk menjaga kualitas, keterbukaan harga, dan transparansi data.


Dengan kesepakatan tersebut, Bahlil memastikan tidak ada pihak yang dirugikan, baik Pertamina maupun perusahaan swasta. Ia menyebut pasokan BBM hasil kolaborasi ditargetkan tiba di Indonesia dalam tujuh hari ke depan.(Na/By/Sa/Ar/Na)


Copyright © INGATKEMBALIcom 2025