Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Rocky Gerung Pemerintah Lebih Baik Perbaiki SDM daripada Infrastruktur

Sabtu, 22 Desember 2018 | Desember 22, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-12-22T15:57:44Z
Jakarta (INGATKEMBALICOM) - Aktivis demokrasi Rocky Gerung menyebut upaya pemerintah dalam membangun infrastruktur tidaklah cukup dalam menyongsong Era Industri 4.0. Menurutnya, perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga harus diperhatikan agar dapat bersaing dengan negara lainnya.

Rocky mengatakan, saat ini pemerintah lupa melihat pada kualitas SDM Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan tingginya angka stunting pada anak Indonesia.

"Tapi bagaimana mungkin mencapai 4.0 itu sementara faktanya hari ini menurut para Bank Dunia ada 7 juta anak balita yang mengalami stunting?," kata Rocky di hadapan relawan Melati Putih Indonesia (MPI) Prabowo-Sandi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu 22 Desember 2018.

"Logikanya kemana itu. Anak balita yang sekarang kekurangan gizi dari 0 sampai 5 tahun misalnya pasti 10 tahun ke depan dia akan kekurangan IQ 30 persen," tambahnya.

Menurut Rocky, dengan kondisi tersebut, dalam 10 tahun mendatang anak-anak Indonesia tidak bisa bersaing dengan anak-anak dari negara lain seperti Filipina, Malaysia, dan Vietnam. Sehingga pembangunan SDM sangat penting untuk segera dilakukan, tidak melulu berfokus pada infrastruktur.

Menurut Rocky, pos APBN 2018 sebenarnya tak cukup untuk membangun infrastruktur. Pemerintah harusnya memilih lebih dulu membangun SDM jika ingin Indonesia mampu bersaing dalam revolusi Industri 4.0.

"Jadi jalan pikirannya bahwa APBN itu terbatas. Jadi mesti pilih, mau investasi di jalan tol dengan membeli aspal, atau investasi sumber daya manusia dengan membeli susu," ujarnya.

Meski demikian, kata Rocky, masih ada saja orang keras kepala yang bilang pemeritah bisa membangun infrastruktur dan SDM sekaligus atau separuh-separuh.

"Oh ya, separuh artinya, separuh susu, susu basi, dan separuh aspal. Artinya mangkrak dua-duanya," pungkasnya.